Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

[mc4wp_form id="5"]

Raih Penghargaan Proklim Kementrian LHK-RI Berkat Kepedulian Lingkungan

By Posted on 0 3 m read 1.1K views

Kendal – Berbicara tentang prestasi lingkungan perdesaan di Kabupaten Kendal, perhatian kita langsung tertuju pada Desa Gondang di Kecamatan Limbangan. Desa yang letak geografisnya berada paling Selatan di sebelah Barat Gunung Ungaran Jawa Tengah ini, namanya mencuat hingga ke tingkat nasional berkat kepedulian warga pada lingkungan. Desa ini memiliki udara yang sejuk, segar dan banyak terdapat mata air yang bersih. Lingkungan desa ini memiliki banyak tumbuhan hijau yang ditanam oleh warga. Tanaman hijau yang ditanam kini telah menjadi cagar budaya desa.

Desa Gondang tidak hanya dinikmati keindahan alamnya yang hijau, namun juga memiliki prestasi yang luar biasa. Desa Gondang adalah salah satu desa se-Indonesia yang mendapatkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) yang diberikan Pemerintah Pusat, yaitu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sejak tahun 2017. Sejak dicanangkan Menteri LHK RI pada tahun 2017, debut desa Gondang dalam pelaksanaan program kelestarian lingkungan terus melejit. Di  tahun 2017, Desa Gondang berhasil meraih prestasi penghargaan Proklim Pratama. Dua 2 tahun kemudian, di tahun 2019 berhasil mendapat penghargaan Proklim Utama.   Saat Tim Handal bertandang  ke lokasi, Kepala Desa Gondang menuturkan tentan kiprah dan prestasi desanya. “Sebenarnya semua upaya masyarakat itu tidak kita siapkan untuk Proklim. Bahkan kita tidak tahu apa itu Proklim”, begitu pengakuannya. Namun, ternyata kiprah warga masyarakat mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Kendal maupun Pemerintah Pusat.  Usaha  pelestarian lingkungan  warga Gondang di tahun 2017mendapat penghargaan Proklim Pratama. Kemudian di akhirnya pada tahun 2019, kembali mendapat apresiasi yaitu berupa penghargaan Proklim Utama. Penghargaan kali yang kedua tersebut diberikan atas keberhasilannya dalam pembuatan lubang resapan biopori di setiap halaman dan pemanfaatan setiap lahan pekarangan warga”, ungkap Yudhi.

Saat ditanyakan tanggapannya tentang keberhasilannya meraih Penghargaan Proklim, Yudhi mengungkapkan perasaan bangga atas prestasi tersebut. Ia tak henti mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan seluruh pihak yang telah mendukung. Terlebih kepada Ibu Bupati Kendal, dr. Mirna Annisa, M.Si, yang telah berkenan menjadi Pembina Program Kampung Iklim sehingga semangat warga Desa Gondang dalam menjaga kelestarian lingkungan terus bergelora. Sehingga Kabupaten Kendal akhirnya ditetapkan sebagai Pembina Proklim yang membanggakan para pecinta lingkungan.

Meskipun merasa bangga dan gembira,  Kepala Desa yang gesit itu meminta warga tidak larut dalam kesenangan atas capaiannya itu. Dikatakan bahwa penghargaan itu bukan tujuan akhir, Malah secara moral. Perolehan itu menjadi tanggung jawab besar bagi warga desanya. “Masih ada tingkatan selanjutnya, yaitu tingkat Proklim Lestari. Proklim tingkatan terakhir yang harus mempunyai 9 titik desa binaan Proklim. Walaupun sangat berat, namun demi kemanusiaan dan lingkungan hidup, maka desa bersama seluruh warganya akan berupaya mewujudkan program kampong lingkungan secara maksimal,” tutur Kades Gondang bersemangat .

Banyak yang bisa dilakukan oleh warga masyarakat desa Gondang terkait kondisi alam.  Saat Tim Handal ke lokasi, kepala desa Gondang Yudhi Susanto memperlihatkan keadaan lingkungan desa yang kini hijau setelah dibudi-dayakan. Pihaknya sangat memahami bahwa Desa Gondang  adalah desa hulu.  Keberadaannya di wilayah paling atas, yaitu di lereng Gunung Ungaran sebelah Barat. Kondisi ini mengharuskan perilaku masyarakat hulu tidak boleh memperlakukan lingkungannya dengan ekstrim. “Alam ini diciptakan sebagai karunia bagi manusia. Oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Perlindungan terhadap sumber mata air, dimaksudkan untuk menjaga kelestarian alam dan menjaga ekosistem” ujarnya. Ia mengungkapkan, banyak sekali kearifan lokal yang bisa dilakukan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat Desa Gondang secara bersama-sama.

Kembangkan Tradisi Susuk Wangan

Salah satu contoh kebiasaan masyarakat di Desa Gondang adalah yaitu Susuk Wangan. Kegiatan terkait sumber mata air yang dilaksanakan setiap tahun sekali. Susuk Wangan adalah kegiatan bersih-bersih saluran irigasi oleh masyarakat. Sebelum dimulai, kegiatan itu didahului dengan acara sedekah dan ritual khusus dengan memanjatkan doa  kepala Allah SWT. Acara ini dilakukan secara turun temurun dari para leluhur hingga sekarang.

Tradisi susuk wangan kini  digali lebih dalam lagi oleh masyarakat. Bersama para pemerhati lingkungan mereka membedah maksud dan arti Susuk Wangan wariskan para leluhur. Berkat  kebersamaan, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerhati lingkungan, mereka  bersepakat merubahnya menjadi Grebek Alas Susuk Wangan. Warga masyarakat bersemangat memelihara air dengan melakukan penanam kembali tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai penyimpan air sehingga menjadi sumber mata air. Mereka mengembangkan tradisi budaya tani, Amrih lestari anane sumber.  Dengan kebersamaan itu  masyarakat fokus berpikir dan bergotong royong bekerja memperbaiki berbagai hal menyangkut lingkungan dan pengendalian sampah di lingkungan rumah maupun di sekitar hutan.  Dengan kesadaran dan kebersamaan, masyarakat berupaya agar tidak terjadi penurunan debit air atau terjadi luapan banjir. Tim Handal.

Bagikan Artikel ini...