Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

[mc4wp_form id="5"]

Bandeng Rozal

By Posted on 0 3 m read 3.4K views

Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal dikenal sebagai sentra ikan bandeng yang hasil panennya bukan hanya dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Kendal saja, namun banyak juga dibeli oleh beberapa produsen yang mengemasnya menjadi produk bandeng daerah lain.

Ironis memang. Hal itulah yang memotifasi kuat Rozikin untuk mengembangkan usahanya, Bandeng Rozal. Nama Rozal merupakan akronim dari Rozikin dan Almaidah, namanya sendiri dan istrinya.

“Saya bertekad menekuni usaha bandeng ini karena meyakini bahwa usaha yang terkait dengan kebutuhan perut akan memiliki prospek asal dikelola dengan baik,” kata Rozikin mantap.

“Bandeng Kendal juga terkenal enak karena hidup di tambak berlumpur bukan berpasir. Namun demikian dagingnya tidak berbau tanah,” tambahnya.

 

Dari karyawan jadi juragan

Rozikin merintis bisnisnya dimulai dari menjadi karyawan kakak iparnya, Saifudin pada tahun 2000. Setahun kemudian bisnis sang kakak ipar berhenti selama 3 bulan. Karena tidak diteruskan, akhirnya Rozikin bertekad melanjutkan dengan kekuatannya sendiri.

“Hanya dengan bermodal awal 10 juta saya membeli beberapa peralatan dan motor sebagai sarana transportasi. Sedangkan sisanya saya pakai untuk membeli ikan bandeng dari para pedagang,” tutur Rozikin.

“Dari memulai bahan baku ikan bandeng sebanyak 30 kilogram per hari, alhamdulillah  sekarang sudah berkembang menjadi 200 kilogram per hari dengan produksi kurang lebih 80% bandeng presto dan 20% produk lain seperti otak-otak bandeng, pepes bandeng, dan dendeng bandeng,” lanjutnya.

Meski Rozikin seorang sarjana alumnus tafsir hadits Fakultas Ushuludin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, namun bukan berarti nggak bisa berbisnis. Dengan keuletan dan ketekunannya setelah jatuh bangun beberapa kali kini sudah memiliki rumah produksi seluas 12 x 25 meter, rumah show room/toko, dan armada pengiriman dengan jumlah karyawan/wati 8 orang.

Untuk menuju ke rumah show room maupun rumah produksinya sangat mudah, karena hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Alun-Alun Kendal ke utara. Tepatnya di sebelah timur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bandengan.

Beberapa produknya antara lain : bandeng presto, otak-otak bandeng,  pepes bandeng presto, dendeng bandeng cut tari, pepes bandeng cut tari, dan bandeng cut tari segar.

Selain menjual produknya sendiri, Rozikin juga berupaya menampung produk tetangga sekitarnya baik berupa ikan asin maupun aneka kerupuk.

 

Banyak penghargaan

Perhatian Rozikin mengembangkan usaha bandeng lokal mendapatkan banyak apresiasi. Misalnya dinobatkan sebagai pegiat pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan dalam Bupati Kendal Award Tahun 2016 dan Juara II Lomba UMKM Pengolahan Hasil Perikanan Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014.

Pernah juga mewakili Kabupaten Kendal mengikuti lomba di tingkat nasional. Meski belum menjadi juara namun Rozikin mengaku cukup puas karena mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman.

 

Khawatirkan KIK

Kawasan Industri Kendal (KIK) di Kecamatan Brangsong dan Kaliwungu menurut Rozikin akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan usahanya.

“Sampaikan ke Ibu Bupati mas, meski KIK diperkirakan akan banyak membuka lapangan pekerjaan tapi perlu diperhatikan dampak negatifnya. Jangan sampai perluasan KIK yang mengurug tambak-tambak bandeng akan mengurangi  bahan baku ikan bandeng karena bahan baku kami nggak selalu berasal dari Bandengan namun menggantungkan para pedagang yang membeli dari beberapa wilayah sesuai musimnya,” katanya penuh harap.

“Saat ini yang kami butuhkan agar bisa lebih berkembang, Pemkab sangat perlu menyediakan tempat jualan di pinggir jalan raya pantura. Tempat itu terdiri dari beberapa kapling yang disewakan kepada para pelaku UKM. Meski saat ini Pemkab sudah menyediakan seperti di kawasan Kendal Permai dan Gemarikan Weleri namun masih sebatas titip jual,” tambahnya.

“Kami ingin berusaha memasarkan sendiri. Satu UKM satu los atau toko, bukan hanya titip jual. Sangat perlu ada fasilitasi Pemkab dan kepedulian pengembang yang hanya menjual kepada pelaku UKM. Karena dengan mengelola sendiri akan tumbuh rasa memiliki dan berjuang bagaimana agar selalu eksis, misalnya dengan membentuk paguyuban dan menyelenggarakan even yang dapat menarik pembeli”.

No tags

Bagikan Artikel ini...