Nama Kyai Kendil Wesi sudah tidak asing lagi bagi warga masyarakat Kabupaten Kendal. Populeraritas nama Kendil Wesi hampir sama dengan bupati Kendal pertama Tumenggung Bahurekso. Nama Kyai Kendil Wesi juga pernah diabadikan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal dalam sebuah logo kabupaten Kendal yang lama berupa gambar Kendil wesi berwarna Hitam.
Kisah Kyai Kendil Wesi sempat diangkat oleh Tim Duta Seni Kabupaten Kendal dalam sebuah pementasan kesenian Srandul di TMII Jakarta beberapa waktu lalu. Namun dalam pementasan, masih banyak yang belum terungkap. Sebagaimana judul yang diangkat pada lakon pertunjukan kesenian Srandul yaitu Misteri Kyai Kendil Wesi.
Siapakah Kyai Kendal Wesi ? Banyak versi yang menyebutkan asal usul tokoh kharismatik Kendal dan sangat dekat dengan masyarakat ini. Menurut catatan penulis Amien Budiman, Kyai Kendil Wesi adalah sebutan untuk Bupati Kendal bergelar Tumenggung Singowijoyo. Bupati Kendal ini gugur di Gunung Tidar Magelang ketika terjadi Geger Pakunegaran.
Sepeninggal beliau, kedudukannya digantikan oleh kemenakannya yang bergelar Tumenggung Mertowijoyo. Dan, sepeninggal Tumenggung Mertowijoyo digantikan oleh adiknya yang juga menggunakan nama kehormatan yang sama yaitu Tumenggung Mertowijoyo. Beliau meninggal di Loji Semarang. Putranya juga bernama sama, yaitu Mertowijoyo atau yang lebih dikenal dengan Mertowijoyo I.
Catatan Amein Budiman berbeda dengan catatan yang beredar di masyarakat Kendal. Menurut catatan yang beredar di Kendal, yang dimaksud Kyai Kendil Wesi adalah Tumenggung Mertowijoyo II, yaitu adik Tumenggung Singowijoyo. Beliau memerintah dari tahun 1700 sampai 1725 dan makamnya berada di Pemakaman Pekuncen Kendal. Sedangkan pusakanya bernama Kyai Kendil Wesi diwariskan kepada putranya.
Nama Mertowijoyo juga ditemukan dalam buku Serat Babad Negeri Semarang dan Babad Mentawis. Tokoh Mertowijoyo diterangkan masih ada hubungan dengan Ki Ageng Pandan Aran I (Ki Mode Pandan) penguasa Semarang atau Tirang Amper. Jika benar, tokoh ini adalah penguasa Kendal maka, Mertowijoyo masih ada hubungan garis keturunan dengan Raden Fatah Sultan Demak.
Silsilah lengkap Mertowijoyo diterangkan sebagai berikut : Raden Fatah berputra Pangeran Sabrang Lor, berputra Pangeran Pandan Aran I (Ki Mode Pandan), berputra Pangeran Kanoman bupati Semarang (adik Sunan Tembayat), berputra Kyai Khalifah, berputra Kyai Laweyan, berputra Kyai Sumendhi (Kyai Alap-alap bupati Semarang), berputra Kyai Rangga Hadi Negoro (Surahadimenggala II bupati Semarang, berputra Kyai Ronggo Mertoyudo (Surahadimenggala III bupati Semarang, berputra Kyai Mertowijoyo.
Namun catatan tersebut berbeda dengan catatan buku peninggalan kuno di Kendal yang menyebutkan bahwa Mertowijoyo berasal dari Lumajang. Beliau bersama pengikutnya berlayar menghindari perselisihan keluarga dengan sang adik hingga terdampar di Kendal. Di daerah Kendal beliau membuka wilayah sebagai tempat tinggal. Beliau disebut dengan nama Kyai Kendil Wesi karena memiliki pusaka berwujud Kendil terbuat dari besi.
Kyai Kendil Wesi meninggal ketika terjadi geger Pakunegaran di Gunung Tidar Magelang. Jenazahnya dimakamkan di Pekuncen Kendal. Sedangkan jabatannya sebagai bupati digantikan oleh Mertowijoyo III putra dari Mertowijoyo I berikut dengan pusakanya.