Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

[mc4wp_form id="5"]

Larung Sesaji Kepala Kambing TPI Tanggulmalang

By Posted on 0 2 m read 1.4K views

Bupati Kendal dr. Mirna Annisa M.Si, Kamis (5/10) melepas larung sesaji sedekah laut nelayan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanggul Malang desa Korowelang Kulon Kecamatan Cepiring, yang dilakukan di TPI setempat. Sesaji yang berupa kepala kambing dan kelengkapannya ini,  usai dilepas Bupati, kemudian diangkut dengan menggunakan perahu nelayan, dibawa ke tengah laut untuk di larung.

Sebelumnya, sesaji yang ditempatkan pada perahu mini tersebut, terlebih dahulu disemayamkan di balai desa Korowelang Kulon.Selanjutnya, sesaji diarak oleh masyarakat bersama  Bupati Mirna Annisa dan rombongan dengan berjalan kaki, menuju ke TPI Tanggulmalang, yang menempuh perjalanan sepanjang 1,5 kilo meter. Panitia sebenarnya sudah menyiapkan becak hias yang khusus di persiapkan untuk bupati, dalam perjalanannya menuju TPI. Akan tetapi karena Mirna Annisa berkeinginan berjalan kaki bersama-sama masyarakat, maka becak hias tersebut akhirnya cukup mengikuti bersama-sama dengan rombongan arak-arakan lainnya.

Di tengah perjalanan, Bupati Mirna Annisa didaulat untuk melaunching kampung KB Dusun Tambaksari Desa Korowelang Kulon, yang ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan balon udara. Antusias masyarakat yang menyambut Bupati dengan mengajak swafoto/selfie sempat memperlambat perjalanan Mirna Annisa menuju lokasi pelepasan sesaji.

Bagi Mirna budaya sadranan oleh masyarakat ini, tidak hanya sekedar perhelatan budaya, akan tetapi juga merupakan bagian dari do’a masyarakat agar diberi kelebihan rejeki, keselamatan dan kesehatan oleh Allah SWT.

Mirna Annisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat desa Korowelang Kulon dan sekitarnya yang telah secara turun temurun memelihara budaya nyadran. Bagi Mirna budaya sadranan oleh masyarakat ini, tidak hanya sekedar perhelatan budaya, akan tetapi juga merupakan bagian dari do’a masyarakat agar diberi kelebihan rejeki, keselamatan dan kesehatan oleh Allah SWT.  Dan karena pelaksanaannya, bertepatan dengan  peringatan hari TNI ke 72, bupati juga menyampaikan ucapan selamat kepada jajaran TNI,  yang disambut dengan aplaus meriah oleh  masyarakat.

Triyono Kades Korowelang Kulon mengatakan, kehadiran Bupati dan rombongan dianggap sebagai bentuk perhatian dan penghargaan bupati kepada masyarakat. Menurut Triyono, budaya nyadaran yang telah berlangsung sejak tahun 1955 ini akan terus dipelihara oleh masyarakat nelayan, sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Allah SWT dan sebagai bagian dari bentuk permohonan kepada Allah SWT agar masyarakat diberi kelimpahan rejeki, sehat dan selalu mendapatkan perlindungan dari-Nya.

Larung sesaji, kini sudah merupakan bagian dari perhelatan pesta rakyat. Masyarakat menyambut pesta rakyat ini dengan gegap gempita. Pergelaran musik dangdut, wayang golek, wayang kulit ruwatan, dan wayang kulit dengan mengundang dalang kondang dari luar kota merupakan bagian lain yang tak bisa dipisahkan dari tradisi nyadran.  “ Tahun ini kita menghadirkan dalang dari Kartosuro yaitu ki dalang Bayu Aji Anom Suroto”, ungkap Triyono.

No tags

Bagikan Artikel ini...